LAPORAN
HARI KUNJUNGAN KE CANDI BOROBUDUR
NAMA : SEPTIA KARISMA ANGGRAINI
WAKTU : MINGGU, 11 OKTOBER 2015
LOKASI : CANDI BOROBUDUR
Borobudur adalah sebuah candi Buddha yang terletak di Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Indonesia. Lokasi candi adalah kurang lebih 100 km di sebelah barat daya Semarang, 86 km di sebelah barat Surakarta, dan 40 km di sebelah barat laut Yogyakarta. Candi berbentuk stupa
ini didirikan oleh para penganut agama Buddha Mahayana sekitar tahun 800-an Masehi pada masa pemerintahan wangsa Syailendra. Borobudur adalah candi atau kuil
Buddha terbesar di dunia, sekaligus salah satu monumen Buddha terbesar di dunia.
Monumen ini terdiri atas enam teras berbentuk bujur sangkar
yang diatasnya terdapat tiga pelataran melingkar, pada dindingnya dihiasi
dengan 2.672 panel relief dan aslinya terdapat 504 arca Buddha. Borobudur memiliki koleksi relief
Buddha terlengkap dan terbanyak di dunia. Stupa utama terbesar teletak di
tengah sekaligus memahkotai bangunan ini, dikelilingi oleh tiga barisan
melingkar 72 stupa berlubang yang di dalamnya terdapat arca buddha tengah duduk
bersila dalam posisi teratai sempurna dengan mudra
(sikap tangan) Dharmachakra mudra (memutar roda dharma).
Monumen ini merupakan model alam semesta dan dibangun
sebagai tempat suci untuk memuliakan Buddha
sekaligus berfungsi sebagai tempat ziarah untuk menuntun umat manusia beralih dari
alam nafsu duniawi menuju pencerahan dan kebijaksanaan sesuai ajaran Buddha.
Para peziarah masuk melalui sisi timur memulai ritual di dasar candi dengan
berjalan melingkari bangunan suci ini searah jarum jam, sambil terus naik ke
undakan berikutnya melalui tiga tingkatan ranah dalam kosmologi Buddha.
Ketiga tingkatan itu adalah Kāmadhātu (ranah hawa nafsu), Rupadhatu (ranah berwujud), dan Arupadhatu
(ranah tak berwujud). Dalam perjalanannya ini peziarah berjalan melalui
serangkaian lorong dan tangga dengan menyaksikan tak kurang dari 1.460 panel
relief indah yang terukir pada dinding dan pagar langkan.
LAPORAN
HARI KUNJUNGAN KE CANDI BOROBUDUR
NAMA : TINA KARISMA
WAKTU : MINGGU, 11 OKTOBER 2015
LOKASI : CANDI BOROBUDUR
Candi Borobudur
diyakini merupakan peninggalan kerajaan Dinasti
Sailendra masa pemerintahan raja Samaratungga dari Kerajaan Mataram Kuno
dan selesai dibangun pada abad ke-8.banyak sekali misteri candi borobudur yang
belum terkuak ,apa sebenarnya nama asli candi borobudur tidak ada prasasti atau
buku yang menjelaskan dengan pasti tentang pembanguan Borobudur.
Ada
yang mengatakan nama tersebut berasal dari nama samara budhara memiliki arti
gunung yang lerengnya terletak teras teras ada juga yang mengatakan borobudur
berasal dari ucapan para budha yang mengalami pergeseran satu satu nya tulisan
yang menyebutkan borobudur pertama kali adalah thomas Sir Thomas Stamford
Raffles dalam bukunya yang berjudul sejarah
pulau jawa.
Para
ahli sejarah memperkirakan Sir Thomas
Stamford Raffles menyebut borobudur dari kata bore dan budur ,bore
artinya ialah desa sebuah desa yang terletak di dekat lokasi letak candi borobudur ditemukan
sedangkan budur artinya purba. Sejarah
berdirinya candi borobudur diperkirakan dibangun pada tahun
750 masehi oleh kerajaan syailendra yang pada waktu itu menganut
agama budha,pembangunan itu sangat misterius karena manusia pada abad ke 7
belum mengenal perhitungan arsitektur yang tinggi tetapi borobudur dibangun
perhitungan arsitektur yang canggih, hingga kini tidak satu pun yang dapat
menjelaskan bagaimana cara pembangunan
dan sejarah candi borobudur ini.
Sudah
banyak ilmuan dari seluruh penjuru dunia yang datang namun tidak satu pun yang
berhasil mengungkapkan misteri pembangunan borobudur. Salah satu pertayaan yang
membuat para peneliti penasaran adalah dari mana asal batu-batu besar yang ada
di candi borobudur dan bagai mana menyusunnya dengan presisi dan arsitektur
yang sangat rapih.
LAPORAN HARI KUNJUNGAN KE CANDI BOROBUDUR
NAMA : REVY AYU MARISKA
WAKTU : MINGGU, 11 OKTOBER 2015
LOKASI : CANDI BOROBUDUR
Jauh
sebelum Angkor Wat berdiri di Kamboja dan katedral-katedral agung ada di Eropa,
Candi Borobudur telah berdiri dengan gagah di tanah Jawa. Bangunan yang disebut
UNESCO sebagai monumen dan kompleks stupa termegah serta terbesar di dunia ini
ramai dikunjungi oleh peziarah pada pertengahan abad ke-9 hingga awal abad
ke-11. Umat Buddha yang ingin mendapatkan pencerahan berduyun-duyun datang dari
India, Kamboja, Tibet, dan China. Tidak hanya megah dan besar, dinding Candi
Borobudur dipenuhi pahatan 2672 panel relief yang jika disusun berjajar akan
mencapai panjang 6 km.
Relief
yang terpahat di dinding candi terbagi menjadi 4 kisah utama yakni
Karmawibangga, Lalita Wistara, Jataka dan Awadana, serta Gandawyuda. Selain
mengisahkan tentang perjalanan hidup Sang Buddha dan ajaran-ajarannya, relief
tersebut juga merekam kemajuan masyarakat Jawa pada masa itu. Bukti bahwa nenek
moyang Bangsa Indonesia adalah pelaut yang ulung dan tangguh dapat dilihat pada
10 relief kapal yang ada. Salah satu relief kapal dijadikan model dalam membuat
replika kapal yang digunakan untuk mengarungi The Cinnamon Route dari
Jawa hingga benua Afrika. Saat ini replika kapal yang disebut sebagai Kapal
Borobudur itu disimpan di Museum Samudra Raksa.
Untuk
mengikuti alur jalinan kisah yang terpahat pada dinding candi, pengunjung harus
berjalan mengitari candi searah jarum jam atau yang dikenal dengan istilah pradaksina.
Masuk melalui pintu timur, berjalan searah jarum jam agar posisi candi selalu
ada di sebelah kanan, hingga tiba di tangga timur dan melangkahkan kaki naik ke
tingkat berikutnya.
Hal
ini dilakukan berulang-ulang hingga semua tingkat terlewati dan berada di
puncak candi yang berbentuk stupa induk. Sesampainya di puncak, layangkanlah
pandangan ke segala arah maka akan terlihat deretan Perbukitan Menoreh, Gunung
Sindoro, Gunung Sumbing, Gunung Merapi, dan Gunung Merbabu yang berdiri tegak
mengitari candi. Gunung dan perbukitan tersebut seolah-olah menjadi penjaga
yang membentengi keberadaan Candi Borobudur.
LAPORAN HARI KUNJUNGAN KE CANDI BOROBUDUR
NAMA : NANING FITRIANI
WAKTU : MINGGU, 11 OKTOBER 2015
LOKASI : CANDI BOROBUDUR
Menurut bukti-bukti sejarah, Borobudur ditinggalkan pada
abad ke-14 seiring melemahnya pengaruh kerajaan Hindu dan Buddha di Jawa serta
mulai masuknya pengaruh Islam. Dunia mulai menyadari keberadaan bangunan ini
sejak ditemukan 1814 oleh Sir Thomas
Stamford Raffles, yang saat itu menjabat sebagai Gubernur Jenderal
Inggris atas Jawa.
Sejak saat itu Borobudur telah mengalami serangkaian upaya
penyelamatan dan pemugaran. Proyek pemugaran terbesar digelar pada kurun 1975
hingga 1982 atas upaya Pemerintah
Republik Indonesia dan UNESCO, kemudian situs
bersejarah ini masuk dalam daftar Situs Warisan Dunia.
Borobudur kini masih digunakan sebagai tempat ziarah
keagamaan; tiap tahun umat Buddha
yang datang dari seluruh Indonesia dan mancanegara berkumpul di Borobudur untuk
memperingati Trisuci Waisak. Dalam dunia
pariwisata, Borobudur adalah obyek wisata tunggal di Indonesia yang paling
banyak dikunjungi wisatawan.
Menikmati
kemegahan Candi Borobudur tidak hanya cukup dengan berjalan menyusuri lorong
dan naik ke tingkat teratas candi. Satu hal yang jangan dilewatkan adalah
menyaksikan Borobudur Sunrise dan Borobudur Sunset dari atas candi. Siraman
cahaya mentari pagi yang menerpa stupa dan arca Buddha membuat keagungan dan
kemegahan candi lebih terasa. Sedangkan berdiri di puncak candi di kala senja
bersama deretan stupa dan menyaksikan sinar matahari yang perlahan mulai lindap
akan menciptakan perasaan tenang dan damai.
Belum ada tanggapan untuk "liburan pariwisata Ke Situs Candi Borobudur"
Post a Comment